Atap rumah baik dari asbes, genteng, seng, kaca ataupun aspal berfungsi sebagai pelindung penghuni rumah dari terpaan panas dan hujan. Atap rumah yang baik dapat melindungi rumah seisinya dengan tetap menjaga kondisi dalam rumah tetap terjaga sehingga stabil. Kestabilan ini dapat berupa temperatur yang stabil, kebersihan yang terjaga, panas yang menyengat dan juga tetap kering dari air hujan atau embun.
Atap rumah yang bocor merupakan permasalahan yang seringkali muncul ketika musim hujan datang. Bagi pemilik rumah yang belum berpengalaman atau belum pernah membetulkan atap bocor, masalah atap rumah terkadang menjadi masalah yang dapat membuat stress. Apalagi disertai kondisi lampu padam dan juga sedang memiliki anak kecil.
Sebaiknya sebelum terjadi kebocoran, pemilik rumah melakukan pemeliharaan atap. Pemeliharaan atap rumah minimal adalah dengan melakukan pengecekan dan pembersihan atap maupun saluran air di atap setidaknya 3 bulan sekali. Kegiatan pembersihan dan pengecekan ini dapat membantu resiko kebocoran dan kerusakan atap yang dapat melebar.
Langkah pengecekan dan pembersihan dapat dimulai dengan
- Mengecek saluran air atau talang air dari kotoran baik pasir ataupun daun, segera bersihkan
- Mengecek posisi atau letak bahan atap yang terpasang, Misalkan genteng yang agak melorot akibat dinaiki kucing sebaiknya segera dibetulkan posisinya
- Mengecek kondisi genteng ataupun asbes atau bahan lain apakah ada yang rusak. Bila tidak dapat membetulkan sendiri dengan kata lain kerusakan tergolong sedang sampai berat maka lebih bijaksana bila meminta bantuan tukang atap.
Bila terlanjur sudah bocor dan dirasa anda dapat menangani sendiri maka anda dapat membaca tips berikut.
- Bila anda melihat bekas basah pada plafon ataupun lantai maka anda dapat mengingat atau minimal menandai lokasi tempat basah tersebut. Segera cari sumber kebocoran setelah hujan reda. Tidak disarankan untuk naik atap pada saat kondisi hujan karena atap akan lebih licin dan berbahaya.
- Bila atap berupa genteng retak atau pecah sebaiknya diganti baru. Jika atap berupa asbes dapat diberikan pelapis anti bocor. Lebih baik lagi memang diganti namun, bila belum memungkinkan dapat diberikan pelapis tersebut dan dipaku ulang bila agak renggang, dan dilapisi seng dibawahnya. Bila atap beton atau semen sebaiknya dilakukan pelapisan dengan anti bocor.
- Jika kebocoran berasal dari talang, kita lihat dahulu bahan talang dan kondisinya. Bila bahan dari seng dan sudah karatan maka sebaiknya diganti baru. Mengingat talang air merupakan bagian yang menampung kumpulan air dari atap maka penanganannya sebaiknya lebih cermat.