Timbangan dapur pada umumnya sangat berguna untuk mengukur berat bahan saat membuat makanan olahan dengan takaran yang presisi. Pada waktu membuat makanan tertentu contohnya roti, ataupun kue harus extra teliti, sebab bila salah takaran biasanya hasilnya tidak sesuai harapan.
Timbangan dapur pada umumnya berukuran kecil, karena memang dirancang untuk dapat mengukur berat bahan yang tidak banyak, yakni dibawah 10kg. Anda dapat memilih timbangan dapur dari jenis timbangan analog ataupun jenis timbangan digital, silahkan pilih sesuai dengan kebutuhan anda.
Seiring waktu, Timbangan dapur bisa saja rusak akibat pemakaian. Tapi anda bisa memperpanjang umurnya apabila mengetahui cara merawatnya.
Cara Merawat Alat Pengukur Berat Makanan di Dapur
1. Hindarkan dari Benda Cair Perusak
Timbangan pada umumnya memiliki komponen yang mudah rusak karena cairan. Terlebih lagi apabila anda menggunakan timbangan yang menggunakan perangkat elektronik seperti dalam timbangan digital.
Agar timbangan anda dapat awet maka lindungi dari bahan cair. Misalnya menimbang bahan makanan cair sekaligus dengan kemasannya atau menggunakan wadah lain yang aman dari tumpah apalagi bocor.
Silahkan anda merawat timbangan dengan membersihkannya dengan lap yang bisa diberi sedikit cairan pembersih tapi jangan sampai timbangan basah. Cukup dengan sedikit lembab saja agar kotoran yang menempel di timbangan dapat terangkat.
2. Pastikan Timbangan sudah Dikalibrasi
Agar proses menimbang dapat benar dan presisi maka anda harus yakin bahwa timbangan sudah anda kalibrasi. Kalibrasi merupakan suatu cara agar alat dapat benar-benar tepat mengukur sesuai dengan tugas atau fungsinya.
Cara melakukan kalibrasi timbangan dapur adalah dengan memasang piring timbangan pada timbangan dulu. Setelah itu reset tombol pada timbangan digital atau putar pengatur jarum pada timbangan analog sehingga tepat menunjuk angka nol.
Bila timbangan sudah menunjuk angka nol maka anda baru dapat memanfaatkanya untuk mengukur berat bahan yang anda butuhkan untuk membuat olahan makanan.
Pastikan anda selalu melakukan kalibrasi sebelum menimbang bahan yang telah anda siapkan.
3. Lepaskan Piring Timbangan Bila Tidak Digunakan
Bila alat timbangan anda sudah selesai digunakan, maka simpanlah dengan baik. Tapi sebelum disimpan pastikan anda sudah melepas piring timbangan agar timbangan tidak terus terbebani dengan beban yang dapat membuat sensitifitasnya terganggu.
Timbangan yang kurang sensitif menjadi kurang akurat saat mendapat perubahan beban. Sehingga pada saat digunakan menjadi tidak bisa tepat.
4. Lindungi Timbangan Dengan Lapisan Plastik
Anda dapat memanfaatkan plastik wrap atau plastik bening lainnya untuk melindungi timbangan dapur anda agar tidak kotor ataupun basah. Apalagi saat digunakan untuk menimbang bahan berupa cairan.
Dengan lapisan plastik anda tidak lagi perlu khawatir timbangan akan mudah kotor apalagi rusak karena berkarat. Anda juga dapat mengganti lapisan kapan saja agar timbangan tetap tampak bersih dan mencegah adanya sisa bahan makanan yang mungkin mengundang datangnya bakteri.
5. Hindari sering Mengutak Atik Skala Timbangan
Pada timbangan analog pada umumnya terdapat tombol skala yang dapat anda gunakan untuk merubah skala timbangan. Walaupun dapat anda gunakan, tapi sebaiknya jangan sering-sering anda gunakan untuk mengganti skala.
Menurut pengalaman, Bila tombol skala sering digunakan maka membuat timbangan menjadi tidak presisi untuk menimbang. Agar anda dapat menghindari keseringan menggunakan tombol skala ini, maka anda dapat menggunakan metode tambah atau kurang saat proses menimbang.
Itulah tadi beberapa cara yang bisa anda praktekkan untuk menjaga timbangan dapur anda tetap awet.
Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat.